SEJARAH MUJAHADAH
AL ASMAA-UL HUSNA
AL ASMAA-UL HUSNA
Mujahadah ini bermula dari penyusun yang sejak kecil hidup di desa, penuh dengan kemiskinan dan derita, terutama menyangkut ekonomi. Sehingga sejak kecil sekolah sambil membantu pekerjaan orang tua yang pada saat itu menjadi bengkel sepeda motor kecil - kecilan. Penghasilan jauh dari cukup. Sementara ingin sekali kuliah di perguruan tinggi, tetapi biaya tidak ada dan keinginan lainnya yang juga tidak terlaksana, akhirnya susah, gelisah, stress dan putus asa, serasa kecewa kenapa hidup didunia. Lalu mengadakan penelitian do'a - do'a untuk mencari do'a yang paling mujarab itu apa. Bermacam - macam do'a dicoba, hizib - hizib di wirid ternyata belum kelihatan hasilnya. Pada tahun 1971 kebetulan ada yang membiayai kuliah, tempat tinggal penulis yang sebelumnya di Yogyakarta akhirnya pindah ke Kota Semarang tetapi hidup masih juga susah.
Baru ketika bulan Januari tahun 1990 membaca Al Asmaa-Ul Husna siang dan malam tanpa ada hitungan, dirumah maupun di perjalanan. Setelah berjalan 6 bulan yakni pada bulan Juni 1990 ternyata ada perubahan yaitu rasa gelisah, susah, stress dan putus asa hilang musnah, Muncul rasa gembira timbul gairah hidup dan kemantapan menghadapi masa depan yang cerah ceria. Lalu Timbul pemikiran untuk mengajak tetangga kiri dan kanan. Dan orang pertama yang diajak adalah Bp. Rifa'i yang beralamat di Jl. Bledak Anggur 1/15 Perumnas Tlogosari dan pertama kali bertempat di Masjid Haudhul Jannah di Taman Bledak Kantil. Untuk pertama kalinya diikuti oleh 25 orang peserta yang. Waktu pelaksanaan adalah hari sabtu malam ahad jam 22.00 WIB. Dan semenjak saat itulah terus berlanjut sampai sekarang dan telah menyebar ke seluruh penjuru Nusantara. Adapun jumlah yang dibaca adalah 7 kali Al Asmaa-Ul Husna.
Pada malam tanggal 1 Muharrom th 1421 H, jamaah Malangsari kelurahan Tlogosari Kulon yang di prakarsai oleh Sdr. Nahrowi mencoba membaca Al Asmaa-Ul Husna sebanyak 99 kali dengan memakan waktu sekitar 2 jam lamanya. Dan akhirnya disepakati untuk diadakan di setiap ahad malam senin minggu ketiga. Setelah berjalan sekitar 5 bulan, timbul rasa rindu dan tidak sabar menunggu untuk bulan berikutnya, maka diadakan lagi mujahadah serupa minggu kedua bertempat di Masjid Al - Kautsar Taman Gusti Putri. Ternyata rasa cinta dan rindu terus saja, Akhirnya diadakan setiap minggunya. Selanjutnya, bacaan rutin Al Asmaa-Ul Husna yang semula berjumlah 7 kali meningkat menjadi 33 kali.
Karena banyaknya kenikmatan yang diterima, lalu disepakati untuk mengadakan tasyakuran dengan membaca sebanyak 999 kali, yakni pada hari sabtu tanggal 31 maret 2001 / 6 Muharrom 1422 yang dimulai setelah sholat ashar sampai shubuh hari ahad. Kecintaan pada Al Asmaa-Ul Husna makin bertambah, maka jadilah mujahadah Al Asmaa-Ul Husna berjalan terus hingga sekarang dan semoga tetap terus ada mujahadah Al Asmaa-Ul Husna dimana - mana sepanjang masa dan selama - lamanya.
Amin - Amin Ya Robbal Alamin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar